Mangkraknya”Proyek Jembatan Kikim Selatan sedot APBD Sumsel Rp 60 M”
Lahat,Kabarretorika.com-Mangkraknya proyek pembangunan jembatan di Desa Padalarang dan Beringin Jaya, Kecamatan Kikim Selatan Kabupaten Lahat, yang menelan anggaran APBD Provinsi Sumsel Rp 60 miliar,dibangun sejak 2013,membuat akses warga terpaksa melalui sungai setiap hari.
Dari informasi yang dihimpun pembangunan awal jembatan ini dilakukan pada tahun 2013 lalu dengan target tahun 2015 selesai dibangun. Kontruksi jembatan ini memiliki panjang 460 meter,namun hingga kini jembatan ini tak kunjung selesai dan belum bisa dimanfaatkan masyarakat.
Kondisi warga saat ini terpaksa melintasi aliran Sungai Pangi jika hendak menyeberang ke dusun seberang setiap harinya,karena jembatan belum bisa dilalui.
Diterangkan Ibrahim(45) Kepala Desa Beringin Jaya, masyarakat sudah lama menginginkan jembatan penyeberangan tersebut segera dilanjutkan pembangunannya,.
Harapanya masyarakat dapat lancar beraktifitas melalui jembatan penghubung tersebut. “Saya mewakili warga Beringin Jaya, meminta pemerintah, untuk menyelesaikan pembangunan jembatan ini”terangnya.
Menyikapi persoalan mangkraknya pembangunan jembatan ini Mirza Azhari Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan, Kabupaten Lahat mengatakan bahwa dirinya telah mengetahui kondisi pembangunan jembatan di Desa Beringin Jaya,yang sempat terhenti pembangunanya.
Menurutnya Proyek jembatan ini adalah proyek multiyear yang pendanaanya serta pelaksanaanya pengerjaan dari Pemerintah Provinsi Sumatera-Selatan”terangnya.
“Pengerjaannya proyek jembatan ini dari Provinsi Sumsel, kita sudah menyampaikan hal tersebut ke Pemprov Sumsel,agar dapat segera dilanjutkan kembali pengerjaannya.
Harapanya mempermudah akses bagi masyarakat,melalui jalur darat guna,memperlancar transportasi masyarakat”kata Mirza.
Sementara Bakri(47)warga Desa Beringin Jaya sempat mendengar informasi jika jembatan ini akan dikerjakan lagi proyeknya pada 2018 ini.
“Warga dengar kalau 2018 ini, jembatan penyeberangan ini akan dikerjakan lagi, tapi, hingga detik ini belum terlaksana,”keluhnya.
Bakrie dan masyarakat berharap kepada Pemerintah dan Provinsi Sumsel ,agar kiranya dapat menyelesaikan pembangunan jembatan ini”harapnya.
Dari pantauan di lapangan banyak plat baja sebagai dasar jembatan banyak yang hilang. Begitu juga baut-baut dan besi ,diduga dicuri oknum tidak bertanggung jawab. Begitu beberapa bagian bangunan jembatan terlihat dari sebagian belum di cor.
Proyek multiyear Pemerintah Provinsi Sumsel ini terhenti, disebabkan anggaran yang belum dikucurkan dan membuat proyek ini terbengkalai (Agustoni)