20% PENGGUNA GAS 12 KG BERALIH KE GAS 3 KG
Lahat,Kabarretorika.com-Sanderson Syafe’i,ST.SH Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Kabupaten Lahat menilai kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di beberapa daerah disebabkan rentang harga yang sangat jauh antara elpiji tiga kilogram dan 12 kilogram.
Lp“ Dari rentang harga tersebut banyak pengguna gas elpiji 12 kilogram berpindah menjadi pengguna gas elpiji tiga kilogram termasuk pelaku usaha rumah makan, peternak ayam potong dan lain-lain,” ujar sanderson
Dengan rentang harga yang sangat jauh tersebut,dia menilai terdapat penyimpangan penyaluran gas elpiji tiga kilogram yang disubsidi. Sebagai barang disubsidi, semula pola penyaluran gas elpiji tiga kilogram bersifat tertutup.
Artinya, hanya konsumen yang berhak saja yang boleh membeli gas elpiji tiga kilogram. Namun, saat ini penyaluran bersifat terbuka atau bebas sehingga siapa pun bisa membeli hingga ada yang menimbun.
“Ada inkonsistensi pola distribusi yang dilakukan pemerintah,” ujarnya.
Karena alasan itu, Sanderson menyebut konsumen kaya pun tidak malu-malu menggunakan gas elpiji tiga kilogram. Terjadi perpindahan dari pengguna elpiji 12 kilogram menjadi elpiji tiga kilogram.
“Tidak kurang dari 20 persen pengguna gas elpiji 12 kilogram berpindah ke tiga kilogram karena harga 12 kilogram dianggap sangat mahal sementara tiga kilogram sangat murah karena disubsidi,” tuturnya.
Kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di beberapa daerah sangatlah merugikan masyarakat sebagai konsumen. Banyak konsumen rumah tangga menjerit karena harus mengantri cukup lama bahkan tidak mendapatkan gas elpiji.
“Konsumen harus membeli dengan harga yang melambung,” kata sanderson.