Nyalon Gubernur, Saipudin Aswari Rivai SE “Tinggalkan Hutang” Milyaran Rupiah

Lahat,kabarretorika.com-Diakhir masa jabatannya selama dua periode sebagai Bupati Lahat, Saipudin Aswari Rivai mencalonkan diri menjadi Gubernur Sumatera Selatan diusung oleh partai Gerindra dan PKS. Namun dua tahun terakhir kepemimpinannya, kondisi keuangan di Kabupaten Lahat terpuruk, pada tahun 2018 ini Pemkab Lahat harus hutang sebesar kurang lebih Rp. 200 Milyar yang ditumpuk di tahun 2017.Rincian hutang tersebut diantaranya adalah, Hutang dana Desa mencapai Rp.60 Milyar, Sertifikasi Guru, Honor tenaga medis se Kabupaten Lahat, dan hutang pembangun fisik yang dipihak ketigakan.

Hal tentunya membuat kondisi keuangan Lahat di tahun 2018 ini mengalami penurunan yang drastis, masing-masing dinas, kantor, badan serta sekretariat Pemkab lahat harus bekerja dengan anggaran yang sangat minim, bahkan menurut informasi dari sumber yang dapat dipercaya, dinas hanya mendapatkan dana rutin, 30/1.

“Anggaran untuk tahun 2018 ini sangat miris, hanya 600 juta untuk tahun di satu dinas, dana tersebut digunakan untuk  biaya operasional sehari-hari,” kata nara sumber.

Hal ini diperparah dengan keluarnya edaran resmi dari Bupati Lahat agar setiap dinas memprioritaskan anggaran untuk membayar hutang di tahun sebelumnya.

Hal ini tertuang dalam surat edaran No.900.03/BKD/2018 tentang penundaan pelaksanaan penunjukkan langsung dan atau lelang pekerjaan tahun anggaran 2018 tertanggal 02 Januari 2018.

Setelah itu Sekreatiat daerah mengeluarkan surat edaran No.900/02/BKD/2018 tentang permintaan data terbaru pekerjaan pihak ke tiga yang belum terealisasi. Dalam surat tersebut ditekankan agar pekerjaan pihak ketiga yang belum terealisasi untuk dianggarkan kembali di tahun 2018 surat tersebut ditandatangani oleh Sekda Lahat Haryanto, SE, MM, MBA yang sekarang ini juga mencalonkan diri menjadi Wakil bupati Lahat periode 2018-2023.

Bupati Lahat ini pun mengakui kondisi keuangan Kabupaten Lahat yang memprihatinkan tersebut, hal ini diungkapkannya saat pembagian hadiah lomba foto wisata di Plaza Lematang.

“Kendati Keuangan Kabupaten Lahat lagi memprihatinkan namun pembangunan dan kinerja harus terus berjalan, karena itulah yang namanya perjalanan hidup,” kata bupati Lahat sambil tertawa, dan disambut dengan tawa oleh seluruh kepala SKPD di Kabupaten Lahat yang hadir pada acara tersebut.

Pengamat ekonomi dan pembangunan Kabupaten Lahat, Jhoni Hariansyah, SE mengatakan bahwa belanja daerah pada tahun 2017 terlampau banyak.

“Antara Belanja modal belanja pegawai dengan beban anggaran tidak seimbang,

Rencana pendapatan daerah pada tahun 2017 tidak tercapai, sehingga tidak dapat menutupi belanja daerah secara keseluruhan,” kata Jhoni.

Dengan terpuruknya anggaran Lahat karena banyak hutang dikhawatirkan pembangunan kabupaten Lahat di tahun 2018 dapat terganggu. (Supelman/Zaifudin)