Plaza Lematang, Bangunan Rp.46 Milyar kini terbengkalai

-70 ribu masyarakat miskin di Lahat butuh perhatian Pemerintah

Plaza Lematang yang dibangun dengan menyerap anggaran APBD Lahat Rp. 46 Milyar dan CSR PTBA dan panggung Rp.13 Milyar di tahun 2017 kini terbengkalai. Bangunan yang sudah diresmikan oleh Bupati Lahat Saipudin Aswari ini belum jelas kapan akan dipergunakan sebagai pusat jajanan kuliner. namun bangunan ini sudah mulai rusak di beberapa bagian.

Bangunan yang berdiri di tepian sungai lematang ini pun belum sepenuhnya rampung dibangun namun tak ada lagi orang yang bekerja untuk meneruskan mega proyek tersebut.  Dari gambar rencana pembangunan plaza Lematang, bangunan yang kini berdiri belum serupa, Senin (27/2).

Dikonfirmasi di kantornya, Ahmad Hartawan KPA Pembangunan Plaza Lematang, mengaku lupa nama perusahaan yang mengerjakan mega proyek tersebut.

“Saya tidak bisa mengingat semuanya, pekerjaan saya bukan menghapal nama perusahaan, soalnya saya banyak kerjaan,” kata Ahmad Hartawan dihadapan Kepala dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Lahat, Ludik Sitompul.

Dari pantauan di Lapangan, Ahmad Hartwan setiap hari berada di lokasi proyek pembangunan plaza lematang.

Hal yang berbeda dikatakan beberapa orang masyarakat Lahat, pembangunan tersebut dianggap belum perlu ada karena masih banyak masalah masalah sosial di kabupaten lahat yang lebih perlu mendapatkan perhatian khusus seperti  pengentasan kemiskinan yang kini angka kemiskinan di Lahat mencapai 70 ribu jiwa.

“Pembangunan plaza lematang yang menelan anggaran sebesar Rp. 46 Milyar tersebut tidak tepat guna untuk mensejahterakan masyarakat Lahat, seharusnya pemerintah kabupaten lahat mendahulukan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan sosial yang lebih mendesak, ” kata joni.

Sampai sekarang bangunan plaza lematang kini masih tampak kosong, sementara para pedagang hanya menggelar dagangannya di sekitar bangunan tersebut.

Beberapa pihak meminta agar pihak berwenang melakukan audit terhadap pembangunan plaza lematang tersebut, mereka menduga ada penyimpangan di proyek pembangunan plaza lematang tersebut. (Supelman/zaifudin)