PERJALANAN SOSOK SERMA USMAN
Lahat,Kabarretorika.com – Terlahir dari keluarga petani dan besarkan di suatu daerah yang ada di sulawesi selatan (Makassar). Tepatnya di suatu desa yang ada di kabupaten Soppeng Desa Pising kec.Donri Donri.
Kehidupan keluarga serma Usman dari awal sudah biasa hidup susah mengenai ekonomi sampai sekarang relatif banyak kekurangan.
Sosok Serma Usman hidup di perantauan merupakan sosok anggota TNI yang meniti karier dinas pertama kali di daerah Martapura okut tepatnya di yon Armed 15 selama kurang lebih 5 tahun. Saat ini sudah memiliki seorang istri yang berasal lahat dan kala itu serna Usman masih berdinas di martapura dan isteri saya beserta keluarga tinggal di lahat di rumah orang tuanya.
hari dan waktu terus berjalan serma Usman harus di pindah tugaskan kedaerah Lampung tepatnya di daerah Kab. Lampung Barat di dalam memenuhi dan mengisi personil anggota sesuai dengan surat perintah (sprint ) yang di berikan.
selama kurang lebih 4 tahun jalani berbagai cobaan dan pengalaman yang Usman lewati alhamdulillah semuanya dapat di emban dan di laksanakan sampai waktunya dirinya pindah ketempat asal isteri di lahat.
hakekatnya hidup dekat bersama keluarga sangat di dambakan semua orang di samping penambah motivasi di dalam bekerja hal beda yang dia alami berbagai macam polemik muncul di dalam keluarga yang selalu hadir di kehidupan saya membuat saya seperti putus asa di mana lagi masalah ekonomi yang menimpa.
Saat ini dengan di anugerah 4 anak yang saat ini relatif masih kecil. di balik kesusahan dan kesedihan sosok usman sering keluar berbaur bersama dengan masyarakat siapa saja yang mau di ajak ngobrol bertukar pikiran berbagi rasa.
Melalui sosok seorang Pendeta (Romo) yang ada di wilayah Lahat serma usman selalu berbagi kisah hidup, mengenai keyakinan memang berbeda di samping memberikan pandangan dan nasehat serta suatu harapan.
Hingga kini kehidupan Serma Usman bersama keluarga masih berjalan seperti biasa menunggu dan bertawakkal serta bersabar.
Derita tiada akhir demi keluarga sosok Usman rela berbuat dan berkorban apa saja semoga nantinya bisa memdapatkan impian dan kebahagian yang sebenarnya.(Agustoni-Usman).