HEBOH SISWA DAN GURU SMAN 3 LAHAT TINGGALKAN SEKOLAH

Lahat,Kabarretorika.com- Ratusan  Siswa SMAN 3 Lahat mendadak serentak meninggalkan sekolah sekitar pukul 07.30 WIB.Tak hanya siswa, sebagian para pengajar juga turut meninggalkan sekolah. Otomatis sekolah yang terletak di kawasan Penghijauan ini menjadi lengang.(2/7)

Saat awak media menyambangi sekolah ini, hanya berjumpa dengan Satpam dan Penjaga Sekolah, Kepsek, dan beberapa guru saja. Sementara ruang kelas kosong dan tidak ada aktivitas belajar.

Kepala Sekolah SMAN 3 Lahat, Misriana, S. Pd, MM mengatakan bahwa dirinya sudah mengetahui informasi dari salah seorang siswa yang dihubunginya bahwa para siswa ada yang mengatakan kepada mereka bahwa hari ini libur/tidak ada aktivitas belajar.

“Saya tidak tahu apa alasan para guru tidak masuk dan seluruh  siswa disuruh pulang.dan Yang pasti meski kejadiannya seperti ini, namun kegiatan administrasi tetap berjalan. Dan untuk para siswa dan guru yang tidak hadir tetap dianggap Alpa,” tegas Misriana, S. Pd.

Lebih lanjut Misriana menegaskan, dirinya akan mengusut siapa dalang atau provokator yang menyuruh para siswa pulang.

“Selaku kepala sekolah saya saat ini akan mengusut dan mencari tahu siapa dalang atau yang memprovokasi para siswa untuk pulang. Padahal itu bukan perintah langsung  dari saya. Yang pastinya jika nanti ketahuan yang memprovokasi akan kami serahkan ke pihak Dinas Provinsi,” tambah Misriana.

Saat disinggung perihal ada kaitannya dengan aksi protes yang dilakukan oleh para siswa beberapa waktu lalu, Misriana menjelaskan bahwa pada tanggal 19 Juli sudah dilakukan verifikasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi.

“Jadi saat ini kita masih menunggu hasilnya dengan tetap melaksanakan proses belajar mengajar seperti biasa. Dan sebagai kepala sekolah kami tetap menyatakan besok dan selanjutnya tetap bersekolah seperti biasa,” tegas Misriana.

Atas kejadian hari ini, Saya sebagai Kepala Sekolah membuat surat pernyataan untuk mengklarifikasi apakah yang dilakukan guru hari ini hanya ikut-ikutan atau memang dari hati nurani.

“Jadi surat ini ditanda tangani oleh guru yang hadir kemudian akan kami bawa ke Dinas Provinsi,” pungkas Misriana.(Agustoni)