Astana Think Thank Forum 2025 Resmi Dibuka, Peran Kekuatan Tengah Jadi Topik Utama

ASTANA, kabarretorika.com– Astana Think Thank Forum 2025 resmi dibuka pada Rabu, 15 Oktober di Hotel Hilton Astana dengan pidato kunci dari Magzum Mirzagaliyev yang merupakan Penasihat Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev.
Acara yang diselenggarakan oleh Kazakhstan Institute for Strategic Studies (KISS), sebuah lembaga yang berada di bawah Presiden Tokayev, berlangsung dari 15-16 Oktober 2025 dengan tema “From Polarization to Partnership: Rebuilding Trust in The International System”.
“Astana Think Thank Forum tidak hanya sebuah forum diskusi, ini ruang kerja Anda untuk bekerjasama di mana kita di sini untuk berdiskusi tentang berbagai isu dengan cakupan luas,” kata Magzum Mirzagaliyev.
Dari Sembilan sesi diskusi yang akan digelar Magzum berharap agar dari Astana Think Thank Forum 2025 akan dihasilkan pemikiran-pemikiran yang dapat digunakan sebagai kebijakan-kebijakan di Kazakhstan dan wilayah Asia Tengah, juga dapat membangun jembatan-jembatan Kerjasama.
“Kazakhstan hari ini adalah sebuah negara berkekuatan menengah, membentuk banyak opini dan beragam inisiatif terkait hal itu. Oleh karena itu, forum ini membantu untuk menemukan dan menciptakan dialog-dialog,” jelas Magzum.
Tahun ini, Astana Think Thank Forum menghadirkan pemangku kepentingan, pengambil kebijakan, unsur organisasi masyarakat dan pakar dari 20 negara.
“Polarisasi telah menjadi tidak hanya fenomena politik tapi juga sebuah definisi masa depan tentang hubungan internasional, sangat menjadi tantangan bagi fondasi-fondasi kerjasama multilateral. Di saat seperti ini, dialog, keterlibatan esensial, bukan pilihan. Itu membangun tulang punggung dari progress dan kesepahaman bersama,” ujar Magzum.
“Kazakhstan sangat percaya bahwa kepercayaan adalah landasan dari perdamaian dan dialog adalah jalur yang dapat diandalkan untuk melewati ketidakpastian (global),” tambahnya.
Kazakhstan sebagai sebuah negara kunci di Asia Tengah memiliki lebih dari 20 juta populasi, telah menjadi sebuah kekuatan menengah dunia yang memiliki peran yang sangat diperhitungkan.
Posisi geografi negara terbesar di kawasan Asia Tengah, menjadikan Kazakhstan penentu banyak insiatif dan kebijakan negara-negara kekuatan Tengah dunia, dan memimpin Asia Tengah.
Indonesia yang menjadi salah satu kekuatan tengah dunia dari kawasan Asia Tenggara memiliki hubungan bilateral yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
Pengalaman Kazakhstan seperti dalam membangun smart city dan memindahkan ibu kota negara dari Almaty ke Astana, membuat pemerintah Indonesia memutuskan untuk melibatkan investor dan praktisi dari negara yang terkenal dengan tradisi berkudanya ini di proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pada Astana Think Thank Forum 2025, pemerintah Kazakhstan melalui Kedutaan Besar Kazakhstan di Indonesia telah mengundang Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ikatan Wartawan Online (IWO) Telly Nathalia untuk hadir.
Tahun ini adalah untuk kedua kalinya Astana Media Forum diselenggarakan. Pada 2024, Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan dan Tirjikistan Fajroek Rachman dan Pendiri sekaligus Pimpinan Foreign Policy Community Indonesia (FPCI).
Pada sesi pertama diskusi di hari pertama Astana Think Thank Forum 2025 Wakil I Menlu Kazakhstan Yezran Ashikbayev dan Wakil Menlu Iran Saeed Khatibzadeh menjadi pembicara dengan topik “Multilateralism at a Crossroads: Reforming Global Governance in a Divided World” atau “Multilateralism di Persimpangan Jalan: Mereformasi Tata Kelola Global Pada Dunia Yang Terbagi”.