PT Artha Prigel VS Warga Desa Pagar Batu, 2 Tewas

Lahat, Kabarretorika.com – Sengketa lahan masyarakat Desa Pagar Batu Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat dengan perusahaan PT. Artha Prigel, Empat orang warga menjadi korban. Dua orang meninggal dunia dan dua orang masih dalam perawatan Intensif pihak UGD RSUD Lahat, Sabtu, (21/03/20).

Warga yang meninggal dunia, Suryadi (40) dan putra (35) sementara yang masih dalam perwatan Sumarlin (38) Serta Lion Agustin (35).
Keempatnya adalah warga Desa Pagar Batu Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat.

Ketegangan antara PT Arta Prigel dengan warga Desa Pagar Batu, Kecamatan Pulau Pinang, Lahat, Sabtu (21/3) sekitar pukul 11.00 WIB memanas.

Bentrok fisik antara kedua belah pihak tidak dapat dihindari. Hal ini dipicu masalah perebutan lahan seluas 180,36 Ha yang sama-sama diklaim oleh dua kubu tersebut. Perselisihan sebenarnya sudah sejak lama terjadi. Namun, kembali pecah saat warga berada di lahan sengketa. Sebelumnya, lahan itu sudah di portal warga sejak tujuh bulan lalu, dan dibuka oleh Polres Lahat, Jumat (28/2) lalu.

Informasi yang dihimpun, saat kejadian ada sekitar 70 warga yang mendatangi pihak PT Artha Prigel, menuntut lahan tersebut dikembalikan kepada warga.

Alhasil ketegangan pun tidak terelakkan, sekitar 37 orang dari pihak keamanan PT Arta Prigel, dua diantaranya anggota Brimob dan dua lagi anggota Polres Lahat yang lakukan BKO, tidak bisa melerai massa.

Serangan membabi buta antara warga dengan pihak PT Artha Prigel tidak bisa dibendung lagi. Satu petugas keamanan PT Arta Prigel terpaksa dilarikan ke RS mengalami luka-luka, satu lagi bernama Ujang Boy, mengalami luka dibagian wajah dan kepala.

“Mereka menyuruh kita mundur, kita sudah mundur, tapi mereka menyerang kita sambil membawa parang dan pedang,” ujar Julius, Humas PT Arta Prigel.

Dilain pihak, empat warga Desa Pagar Batu dilarikan ke RSUD Lahat yakni Sumarlin (dalam penanganan medis), Lion Agustin (dalam penanganan medis), Putra Warga Desa Pagar Batu (Meninggal Dunia) dan Suryadi warga Desa Pagar Batu (Meninggal Dunia).

Ardi kerabat Sumarlin menuturkan, kejadian itu berlangsung cepat. Hanya saja saat pertikaian terjadi, kerabatnya itu dilukai dari belakang oleh pihak perusahaan, bukan dari depan.

“Mereka seperti orang bayaran, alias preman berpakaian satpam. Kerabat saya ini ditikam dari belakang,” katanya singkat.

Mendapati kabar tersebut, Polres Lahat langsung menerjunkan anggota. Sekitar pukul 12.00 WIB, Kapolres Lahat, AKBP Irwansyah SIK memimpin langsung anggota, lakukan pengamanan di wilayah konflik.

“Pasalnya sejumlah warga Desa Pagar Batu melarang Karyawan PT Arta Prigel melakukan aktifitas di lokasi perkebunan, warga mengklaim sengketa lahan tersebut belum selesai ”, ungkap Kapolres Lahat AKBP Irwansyah SIK MH CLA, Sabtu (21/03).

Dijelaskan Irwansyah sekira pukul 09.00 wib Security PT. Arta Prigel berjumlah lebih kurang 45 orang melakukan pengamanan kegiatan karyawan PT. Arta Prigel yang dipimpin oleh chip Security Ujang Boy beserta pihak kepolisian melakukan pengarahan agar tidak terjadi keributan.

Selanjutnya, sekira pukul 10.00 wib pihak pengamanan POLRI meminta kepada kedua belah pihak untuk menahan diri dan seluruh Security diperintahkan ditarik mundur.

“Namun saat security akan bergerak mundur chip security Ujang Boy diserang warga, akibat kejadian tersebut terjadi keributan antara Security dan warga Desa Pagar Batu yang menyebabkan korban dari kedua belah pihak,”jelasnya.

Pihak kepolisian memberi tambakan peringatan keatas untuk meminta warga mundur dan Security kembali kekantor PT. Arta Prigel.

“Akibat kejadian tersebut adanya korban dari pihak warga Desa Pagar Batu meninggal dunia (MD) akibat benda tajam Suriadi dan Putra, dan yang mengalami luka-luka adalah Marlin sedangkan dari pihak security Ujang Boy mengalami luka di bagian kepala,”paparnya.

Lebih lanjut Kapolres mengungkapkan, korban dari warga saat ini di rawat di RSUD Lahat dan dari pihak Perusahaan di rawat di Rumah Sakit DKT Lahat.

“Personil dari Polres Lahat dan Polsek Pulau Pinang langsung menuju dilokasi dan sebagian berjaga rumah sakit,”pungkasnya. (Red)