“Untuk Tahun 2016 sekitar 6 bulan lagi belum direalisasikan oleh Pemerintah. lanjut di Tahun 2017 sekitar 9 bulan lagi tak kunjung dibayarkan,” ujar MY.
Ditambahkan perawat lainnya MR menyebutkan, ketika aksi berlangsung semua perawat sempat mendapat tekanan dari petingggi RSUD Lahat,agar protes yang dilakukan oleh ratusan perawat segera membubarkan diri. Bahkan, saat aksi itu berjalan ada salah satu Scurity mengambil foto unjuk rasa tersebut, namun, langsung dimarah-marahi oleh Dirut RSUD Lahat.
“Saat itu, scurity dipanggil dan dimintak hapus. Begitu juga ratusan perawat disuruh agar segera membubarkan diri. Karena dikhawatirkan diketahui para jurnalis atau awak media. Dirut pun berjanji akan segera membayar uang TPP, Isentif dan Jasa Jamsos pada awal Januari atau paling lambat bulan Februari 2018 ini. Kalau biasanya 250 orang perawat yang ada menerima 2 juta lebih perbulannya, kini sudah 15 bulan tak kunjung dibayar,” (agustoni)